Pengertian E-Banking
Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking)
adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih maju
dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik mencakup wilayah yang
luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa
diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”, seperti
ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya
bersifat "garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang digunakan
oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa transaksi.
Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi:
· - Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
· - Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
· - Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
· - Perbankan Daring (Internet Banking)
· - Sistem Kliring Elektronik
Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi
Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah
perbankan elektronik (electronic banking).
Sejarah E-Banking
Tahun 2000, implementasi e-Banking dan mobile banking mulai di lakukan
oleh beberapa Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia
maya.
E-Banking yang ada di Indonesia antara lain :
• 1998 Sep, Bank Internasional Indonesia.
• 2000, Bank Niaga.
• 2001,BankBukopin.
• 2001, Bank Sentral Asia (BCA).
• 2003, Bank Mandiri.
• 2005, Bank PermataNet.
• 2006, Bank Permata e-Business.
• 2007, Bank Negara Indonesia.
• Bank Lippo.
Electronic Banking
Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk
memenuhi kebutuhan Anda akan alternative media untuk melakukan transaksi
perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM.
Dengan Electronic Banking, Anda tidak perlu lagi membuang waktu untuk
antri di kantor-kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi
pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan mudah dan
praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet, handphone, dan
telepon.
Contohnya adalah transfer dana antar rekening maupun antar bank,
pembayaran tagigan, pembelian pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi
dan saldo rekening.
Cara Mendapatkan E-Banking
Anda yang telag memiliki rekening Tabungan atau Giro dapat mengajukan
layanan E-Banking, yang meliputi internet banking, mobile banking, phone
banking dan sms banking.
Internet banking
Anda dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial)
melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank.
Jenis Transaksi :
- Transfer dana
- Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar
- Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, handphone, listrik)
- Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket pesawat, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Internet Banking :
-
Jangan pernah memberitahukan User ID dan PIN (Personal Identification
Number) Anda kepada orang lain, termasuk kepada petugas dan karyawan
Bank
- Jangan meminjamkan KeyToken pengaman transaksi Anda kepada orang lain
- Jangan mencatat User ID Anda di tempat yang mudah diketahui orang lain
- Gunakan User ID dan PIN Anda secara hati-hati agar tidak terlihat dan diketahui oleh orang lain
- Pastikan Anda mengakses alamat situs bank dengan benar. Pahami dengan baik situs bank Anda
Mobile Banking
Adalah
layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon
selular/handphone GSM (Global for Mobile Communication) dengan
menggunakan SMS (Short Message Service).
Jenis Transaksi :
- Transfer dana
- Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar
- Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
- Pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile Banking:
- Anda wajib mengamankan PIN Mobile Banking
- Anda bebas membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera melakukan penggantian PIN.
-
Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindahtangankan kepada
pihak lain, segera beritahukan bank Anda terdekat atau segera telepon ke
Call Center bank tersebut.
Phone Banking
Adalah
layanan yang diberikan untuk kemudahan dalam mendapatkan informasi
perbankan dan untuk melakukan transaksi finansial non-cash melalui
telepon.
Jenis Transaksi :
- Transfer dana
- Informasi saldo, mutasi rekening
- Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
- Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Phone Banking
- Anda wajib mengamankan PIN Phone Banking
- Anda bebas untuk membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN.
SMS BANKING
Adalah
layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon
selular/handphone dengan menggunakan media SMS (short message service)
Jenis Transaksi :
- Transfer dana
- Informasi saldo, mutasi rekening
- Pembayaran (kartu kredit)
- Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi SMS Banking:
- Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain
- Jangan mencatat dan menyimpan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda di tempat yang mudah diketahui oleh orang lain.
-
Setiap kali melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa
saat hingga Anda menerima response balik atas transaksi tersebut.
- Untuk setiap transaksi, Anda akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS yang akan tersimpan di dalam inbox.
Keuntungan Electronic Banking
- Dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
- Hanya dengan menggunakan perintah melalui komputer dan/atau alat komunikasi yang Anda gunakan, dapat langsung melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor bank atau ke ATM (kecuali untuk ambil uang tunai).
Ancaman keamanan
Meskipun menawarkan kemudahan,tetap saja ada ancaman keamanan yang
mengintai. Biasanya, ancaman ini ditujukan kepada pihak pengguna yang
notabene lemah dari sisi kesadaran berteknologi. Beberapa ancaman yang
sering muncul, antara lain Typo-site atau website forging merupakan
teknik membuat situs yang memiliki domain San tampilan yang mirip dengan
situs aslinya. Tujuannya, mendapatkan username dan password pengguna.
Misalnya saja, situs dengan nama netbank.com. Kembaran situs ini
biasanya memiliki nama-nama yang mirip, seperti net-bank.com,
netbank.com, atau netibank.com.
Key-logger adalah virus atau trojan yang tersembunyi dan bertugas
merekam setiap input ketikan tombol user keyboard. Aplikasi ini tertanam
di komputer tanpa diketahui pengguna dan bertugas mendapatkan username
dan password akses pengguna ke suatu situs.Man in the middle attack,
aktivitas seorang cracker (sebutan untuk hacker jahat) yang menyadap
informasi dari pengguna. Informasi yang disadap bisa berupa password,
username, dan pesan elektronik. Kejadian ini biasanya menimpa pengguna
yang menggunakan komputer di lingkungan umum seperti warnet dan free
hotspot.
Mengutamakan keamanan
Di dunia ini memang tidak ada yang seratus persen aman. Meskipun
begitu, pihak bank selalu mengusahakan yang terbaik dalam hal keamanan
situs dan transaksi online nasabahnya. Beberapa teknik pengamanan yang
biasanya digunakan oleh bank antara lain Penerapan teknologi secure
socket layer (SSL) 128 bit dan secure HTTP (HTTPS), yang berfungsi
mengen-skripsi informasi yang dikirimkan pengguna. Sehingga, ketika
terjadi man in the middle attack, informasi tetap aman dan tidak bisa
dibaca oleh penyadap.
Melengkapi nasabah dengan alamat pengamanan tambahan berupa token PIN.
Alat ini berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti ketika nasabah
melakukan transaksi.Memasang sertifikat di situsnya sebagai proteksi
tambahan. Sehingga, nasabah bisa membedakan antara situs asli dan situs
gadungan dengan melihat peringatan di browser.Penggunaan firewall dan
antivirus untuk mencegah akses ilegal di jaringan perbankan.
Kesadaran berteknologi
Meskipun pihak bank selaku penyedia layanan internet banking telah
meningkatkan pengamanan layanannya, tetap saja sasaran yang paling empuk
adalah pengguna layanan. Titik kelemahannya ada pada minimnya kesadaran
berteknologi pengguna. Misalnya, pengguna berbagi kode PIN, selalu
mengklik “Yes” ketika muncul notifikasi di komputer, dan lupa logout.
Berikut beberapa tips agar aman bertransaksi menggunakan internet-banking.
Selalu periksa kembali alamat situs layanan internet banking yang di
ketikan di address bar. Pastikan bahwa alamat situs telah lengkap, tidak
kurang, dan tidak lebih.Bila muncul peringatan sertifikasi situs saat
mengakses internet banking, sebaiknya batalkan akses dan periksa ulang
alamat situs. Biasanya, situs internet banking telah disertifikasi
secara internasional sehingga tidak akan muncul peringatan sertifikasi.
Disarankan untuk tidak mengakses situs internet banking di
tempat-tempat publik dan kurang terpercaya, seperti di komputer warnet,
komputer kantor, komputer teman, dan/ree hotspot. Lebih diutamakan
menggunakan komputer pribadi.Tetap rahasiakan informasi apa pun dan
kepada siapa pun terkait dengan akses internet banking yang dimiliki,
termasuk username, password, dan PIN. UbahJah password dan PIN secara
berkala.
Jika menemui keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi
memasukkan password atau informasi sensitif lainnya. Tanyakan kepada
orang yang dipercaya atau costumer support bank bersangkutan.Meskipun
tidak menjamin 100 persen aman, pasanglah antivirus dan firewall untuk
menghindari key-logger.Hindari mengakses situs porno dan situs penyedia
aplikasi game gratisan. Biasanya, virus dan trojan key-logger menumpang
dalam situs ini.Untuk keamanan maksimal dan terhindar dari man in the
middle attack serta virus dan trojan, gunakan komputer dengan sistem
operasi yang aman dan bebas dari virus dan trojan, seperti Linux dan
Macintosh.Selalu klik logout setelah selesai menggunakan internet
banking.
Jenis-jenis Teknologi E-Banking
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional
relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis
teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine, Banking
Application System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring
Elektronik, dan internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering
menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk
semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan
perbankan. Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking.
Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang
berkembang pesat. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan
di “garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem)
Perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat ”back end”, yaitu
teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant, atau
penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.
Selain itu, beberapa jenis E-banking terkait langsung dengan rekening
bank. Jenis E-Banking yang tidak terkait rekening bias any berbentuk
nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu
(chip dalam smart card). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan
kompleksitas transaksi, berbagai jenis E-bankinf semakin sulit dibedakan
karena fungsi dan fiturnya semakin terintegrasi atau mengalami
konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki
“magnetic strip”- yang bisa mengkaitkan dengan rekening bank, dan juga
memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua
jenis kartu tersebut disebut “debit card” oleh merchant atau vendor.
Beberapa gambaran umum mengenai jenis-jenis teknologi E-Banking dapat
dilihat di bawah ini :
- Automated teller machine (ATM). Terminal elektronik yang idsediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
- Computer banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
- Debit (or check) card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
- Direct deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
- Direct payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
- Electronic bill presentment and payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar taguhan tersebut secara online juga jika berkenan. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
- Electronic check conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (number rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik.
- Electronic fund transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik..
- Payroll card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
- Preauthorized debit (or automatic bill payment). Bentuk pembuayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
- Prepaid card. Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
- Smart card. Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi public) atau system tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
- Stored-value card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
Referinsi : Google dan Wikipedia